Fathurrozy, Abd. Fattah (2023) Keabsahan Penggunaan Air Bercampur Cairan Antiseptik Perspektif Fikih Taharah (Studi Komparatif Mazhab Hanafi dan Syafii). Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Abd. Fattah Fathurozzy.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami keabsahan penggunaan air yang bercampur antiseptik dari sudut pandang fikih taharah menurut pandangan mazhab Hanafi dan Syafii. Permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini yaitu; Pertama, bagaimana pandangan mazhab Hanafi dan mazhab Syafii terhadap air yang bercampur cairan antiseptik untuk bertaharah. Kedua, bagaimana analisis komparasi dan landasan argumentatif pendapat mazhab Hanafi dan mazhab Syafii terhadap keabsahan penggunaan air bercampur antiseptik untuk bertaharah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif (non-statistik) dengan menggunakan metode library research (kajian pustaka) yang berfokus pada studi naskah dan teks, dengan menggunakan metode deskriptif analisis studi komparatif, yaitu suatu metode untuk menganalisis, memecahkan, dan membandingkan pendapat kedua tokoh yang berbeda. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder yang bersumber pada Al-Qur’an, hadis, buku-buku, jurnal, maupun pendapat ulama lainnya yang sejalan dalam pembahasan penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan antara mazhab Hanafi dan mazhab Syafii dalam masalah keabsahan penggunaan air bercampur antiseptik untuk bertaharah. Pertama, mazhab Hanafi berpandangan air yang bercampur cairan antiseptik suci dan menyucikan. Sedangkan mazhab Syafii berpandangan air yang bercampur cairan antiseptik suci tetapi tidak menyucikan. Kedua, mazhab Hanafi dan mazhab Syafii berbeda pandangan mengenai perubahan sifat air menjadi standar air terssebut masih menyucikan ataukah tidak, dalam pandangan mazhab Hanafi berubahnya salah satu sifat air tidak menghilangkan standar menyucikannya sedangkan dalam mazhab Syafii berubahnya salah satu sifat sudah cukup membuat air itu hilang standar menyucikannya. Ketiga, kedua mazhab sependapat jika bercampurnya benda suci dan air kemudian benda suci tersebut lebih dominan maka hilang standar menyucikannya. Adapun dalil-dalil yang digunakan kedua mazhab semuanya berasal dari Al-Qur’an dan sunah dan pendapat para ulama, namun penyebab terjadinya perbedaan pendapat ialah penafsiran dan pemahaman tentang dalil-dalil tersebut.
Kata Kunci: Keabsahan, Penggunaan Campuran Air, Cairan Antiseptik, Perspektif Fikih Taharah, Komparatif, Mazhab Hanafi, Mazhab Syafii.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.11 Bersuci/Thaharah |
Depositing User: | Kurniawan M |
Date Deposited: | 10 Jun 2025 01:39 |
Last Modified: | 10 Jun 2025 01:39 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/101 |