Mengusap Penutup Kepala Saat Berwudu (Studi Komparasi Antara Mazhab Hanabilah Dan Jumhur)

Mujaddid, Ahmad (2023) Mengusap Penutup Kepala Saat Berwudu (Studi Komparasi Antara Mazhab Hanabilah Dan Jumhur). Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Ahmad Mujaddid.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapat para ulama dalam masalah mengusap penutup kepala saat berwudu antara pendapat mazhab Hana>bilah dan jumhur. Permasalah yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana pendapat mazhab Hana>bilah dan jumhur tentang mengusap penutup kepala saat berwudu; Kedua, mengapa para ulama berbeda pendapat dalam masalah mengusap penutup kepala saat berwudu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research). Penelitian kepustakaan adalah suatau penelitian yang digunakan dengan cara mengutip pendapat yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti seluruh data yang digali kemudian dianalisa, bersumber dari buku-buku atau tulisan yang terdapat di media cetak maupun elektronik.
Hasil penelitian ini yang ditemukan adalah sebagai berikut, Pertama: Terkait mengusap penutup kepala saat berwudu, Jumhur ulama menghukumi tidak boleh dan wudunya tidak sah, karena memandang bahwa penutup kepala saat dikenakan bukan termasuk bagian kepala, sehingga jika dikenakan saat berwudu penutup kepala termasuk sesuatu yang menjadi penghalang terkenanya air ke bagian kepala, dan ini menyebabkan wudunya tidak sah karena ada salah satu rukun wudu yang tidak terpenuhi. Sedangkan mazhab Hambali menghukumi boleh mengusap penutup kepala tertentu, seperti ima>mah dan lainnya, apabila memenuhi syarat dan wudunya sah, berdasarkan dalil dari hadis dan as\ar yang sahih, dan didukung oleh kias. Kedua: Ulama berselisih dalam permaslahan ini karena hadis yang meriwayatkan kebolehan mengusap penutup kepala berstatus ahad dan tidak mutawatir, dari hadis tersebut mereka berbeda dalam memahaminya, Hanafiyah dan Syafii>yyah memahami hadis tersebut menunjukkan kebolehan mengusap sebagian kepala bukan kebolehan mengusap ima>mah, sedangkan Hana>bilah memahaminya sebagai kebolehan mengusap ima>mah. Adapun Maliki>yah mereka pada asalnya tidak menerima hadis tersebut disebabkan karena adanya illat dan menyelisihi amal ahlu al-madi>nah. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan referensi bagi para peneliti yang ingin melakukan studi maupun pengelolaannya dan sebagai landasan atau pedoman yang layak dalam kehidupan bagi masyarakat.

Kata Kunci: Mengusap, penutup kepala, berwudu, Mazhab Hana>bilah, Jumhur

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.11 Bersuci/Thaharah
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 10 Jun 2025 05:08
Last Modified: 10 Jun 2025 05:08
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/110

Actions (login required)

View Item
View Item