Analisis Keabsahan Ibadah Karena Kesalahan Penentuan Arah Kiblat Perspektif Maqasid Al-Taisir

Haq, Ahmad Naufal (2023) Analisis Keabsahan Ibadah Karena Kesalahan Penentuan Arah Kiblat Perspektif Maqasid Al-Taisir. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Ahmad Naufal Haq.pdf

Download (3MB)

Abstract

Ka’bah menjadi acuan arah ketika umat Islam akan melaksankan ibadah salat. Arah kiblat menjadi sangat penting bagi umat Islam, sebab hal ini berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah salat, Menghadap kiblat memang tidak dapat disepelekan ataupun diabaikan, namun berlaku pada kasus dan kondisi tertentu. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui. Pertama, bagaimana Analisis Keabsahan Ibadah Karena Kesalahan Penentuan Arah Kiblat Perspektif Maqa>sid al Taisi>r. Kedua, bagaimana kedudukan arah kiblat dalam islam dan pengaruhnya terhadap keabsahan ibadah salat. Bagaimana konsep maqa>sid al-taisi>r dan implementasinya terhadap keabsahan salat karena kesalahan arah kiblat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif (non-statistik) dengan menggunakan metode library research (kajian pustaka), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis menggunakan metode kajian pustaka untuk mendeskripsikan tentang Analisis Keabsahan Ibadah Karena Kesalahan Penentuan Arah Kiblat Perspektif Maqa>sid al Taisi>r, dengan menggunakan metode pendekatan normatif, filosofis, dan komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan arah kiblat dalam islam dan pengaruhnya terhadap keabsahan ibadah salat. Pertama, Arah kiblat mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama Islam karena penentu keabsahan ibadah salat. Kedua, Penerapannya terhadap orang yang salat bahwa salat tetap dianggap sah apabila melenceng (tidak menghadap persis ke ka’bah) yang tidak melebihi yaitu 45°derajat dari kanan atau kiri orang yang salat maka salatnya dianggap sah sebagaimana yang telah disebutkan oleh sejumlah ulama, apabila berdasarkan ijtihad. Konsep maqa>sid al-taisi>r dan implementasinya terhadap keabsahan salat karena kesalahan arah kiblat dapat dilihat pada kondisi berikut: Pertama, Tidak memiliki kemampuan untuk menghadap kiblat, Seperti orang sakit yang tidak dapat bergerak dan tidak terdapat seseorang yang dapat mengarahkannya kearah kiblat, maka keadaan orang yang seperti ini terbilang orang yang ber’udzur atau di dalam islam di berikan dispensasi. Kedua, Bagi seseorang yang tidak mengetahui arah kiblat kemudian dia salat kearah selainnya. Ketiga, Ketika dalam keadaan takut dari musuh dan lain sebagainya. Keempat, ketika melaksanakan Ibadah salat nafilah (sunnah) di atas kendaraan dalam perjalanan safar akan ketidakmampuannya. Implikasi penelitian ini semoga dapat memberikan solusi bagi masjid-masjid di Indonesia yang tidak sejajar dengan arah kiblat, sehingga dapat meredahkan perpecahan yang terjadi di kalangan umat Islam, terkhusus di Indonesia.

Kata Kunci: Ibadah, Arah Kiblat, Maqasid Al-Taisir

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 10 Jun 2025 05:38
Last Modified: 10 Jun 2025 05:38
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/112

Actions (login required)

View Item
View Item