Tradisi Ássolo Untuk Keluarga Mayit Dalam Suku Makassar Kaitannya Dengan Perintah Takziah Kepada Keluarga Mayit

Saitum, Saitum (2023) Tradisi Ássolo Untuk Keluarga Mayit Dalam Suku Makassar Kaitannya Dengan Perintah Takziah Kepada Keluarga Mayit. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
SAITUM.pdf

Download (3MB)

Abstract

Banyak adat atau tradisi yang menjadi sorota bagi para penuntut ilmu terkait hukum adat atau tradisi yang tersebar di tengah-tengah masyarakat. khususnya tradisi Ássolo untuk keluarga mayit dalam suku Makassar dengan perintah takziyah kepada keluarga mayit dalam pandangan syariat Islam pada kelurahan Cikoro, Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Ketika kami pada suatu hari mendengar salah satu ayah dari teman dekat kami berpulang keharibaan Allah swt, kami dapati beberapa kejadian yang belum pernah kami lihat dan ketahui. Salah satu diantaranya adalah orang yang datang untuk takziah kepada keluarga mayit membawa passolo’ (barang/sesuatu yang berharga) untuk diserahkan kepada keluarga mayit seperti uang, beras, sarung dan lain-lain. Kejadian tersebut sangat menarik bagi saya dan ingin membasnya dalam karya ilmiah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field research) yaitu penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan historis, dan metode pengumpulan data mengunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Focus penelitian ini adalah mengetahui kedudukan dan bentuk adat istiadat Ássolo dalam pandangan masyarakat kelurahan cikoro dan menurut pandangan syariat islam.
Hasil yang kami temukan dalam hasil penelitian ini adalah Ássolo dalam kebiasaan masyarakat cikoro dapat digolongkan menjadi dua pendapat. Pertama sebagian masyarakat menganggap Ássolo sebagai adat istiadat dalam bertakziah kepada keluarga mayit dan sebagian yang lain mengangap Ássolo sebagai sedekah untuk keluarga mayit, setiap pendapat tersebut akan menimbulkan hukum dalam syariat Islam yang berbeda, sesuai dengan keadaan tersebut. Pandangan hukum Islam mengenai tradisi Assolo, berdasarkan keadaan dan pemahaman yang terdapat di dalam masyarakat kelurahan Cikoro bisa dibagi dalam dua hukum. Pertama, jika masyarakat kelurahan cikoro mewajibkan dan mengharuskan atau mewajibkan membawa sesuatu yang berharga kepada keluarga mayit, maka Islam mengharamkan perbuatan tersebut disebabkan karena hilangnya tujuan dan makna hakiki dari takziah di dalamnya. Kedua, tradisi Ássolo tidak di wajibkan tapi tidak ditiadakan juga atau bahkan dianjurkan maka akan menjadi mubah, karena tujuan dan hakikat takziah didapatkan di dalamnya berbeda, dengan maksud untuk menghibur keluarga yang sedang bersedih dan berkabung. Tradisi Ássolo dilakukan sebagai bentuk bantuan atau hadiah kepada seseorang atau kepada keluarga yang sedang ditimpa masalah atau musibah kematian dengan tujuan menghibur dan menghilangkah kesedihan atas musibah yang dialaminya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 11 Jun 2025 04:27
Last Modified: 11 Jun 2025 04:27
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/127

Actions (login required)

View Item
View Item