Ramadan, Vetri (2022) Tindak Pidana Pembunuhan dalam Upaya Pembelaan Diri dalam Tinjauan Maqāṣid al-Syarī’ah dan Fikih Jināyah. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Vetri Ramadan.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami hukum pembunuhan dalam upaya pembelaan diri dalam tinjauan maqāṣid al-syarī’ah dan fikih jināyah. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu; Pertama, bagaimana pandangan maqāṣid al-syarī’ah terhadap tindak pidana pembunuhan dalam upaya pembelaan diri. Kedua, bagaimana pandangan fikih jināyah tentang tindak pidana pembunuhan dalam upaya pembelaan diri.
Untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif dan Filosofis yang terfokus pada kajian terhadap data-data dan buku-buku yang berkaitan dengan tema.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, pembunuhan dalam upaya pembelaan diri sejalan dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh syariat, dalam hal ini tujuan syariat itu diturunkan (maqāṣid al-syarī’ah). Yang berupaya untuk menjaga dan merealisasikan konsep penjagaan agama (ḥifzu al-dīn), penjagaan jiwa (ḥifzu al-nafs), penjagaan akal (ḥifzu al-‘aql), penjagaan keturunan (ḥifzu al-nasl), dan penjagaan harta (ḥifzu al-māl) dalam maqāṣid al-syarī’ah. Hal ini agar seluruh bentuk perilaku yang pada akhirnya dapat menjurus pada kerusakan ekosistem kehidupan bermasyarakat, hak seseorang untuk hidup, dan keadilan terhadap korban tetap terjaga. Kedua, tindak pidana pembunuhan dalam upaya pembelaan diri menurut fikih jināyah adalah membela diri merupakan suatu jalan yang sah untuk mempertahankan diri sendiri atau diri orang lain dari serangan terhadap jiwa, kehormatan dan harta benda. Untuk membela diri, para ulama sepakat bahwa hukumnya adalah wajib. Namun apabila seseorang melakukan pembelaan diri dengan kekuatan melebihi kekuatan yang diperlukan maka harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut. Termasuk hak kewajiban seseorang untuk menjaga harta pribadinya dan harta orang lain dari semua serangan yang ditujukan terhadap harta, baik bersifat pidana maupun bukan. Sehingga secara otomatis perbuatan seseorang dalam upaya pembelaan diri dibenarkan dalam ajaran Islam.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam |
Depositing User: | Kurniawan M |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 05:02 |
Last Modified: | 12 Jun 2025 05:02 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/148 |