Ta’āruf Melalui Aplikasi Tinder dalam Perspektif Fikih Munākahāt

Ramadhan, Muh. Fahmi (2022) Ta’āruf Melalui Aplikasi Tinder dalam Perspektif Fikih Munākahāt. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Muh. Fahmi Ramadhan.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan rumusan masalah, pertama yaitu tentang bagaimana praktek ta’āruf melalui aplikasi tinder dan yang kedua yaitu, bagaimana pandangan fikih munākahāt terhadap praktek ta’āruf melalui aplikasi Tinder.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pustaka (Library Research). penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis praktek ta’āruf yang dilakukan melalui aplikasi tinder pada smartphone yang kemudian dianalisis dengan pandangan fikih munākahāt, dalam hal ini adalah melalui al-Qur’ān hadis dan fikih. Penggalian data dalam penelitian ini melalui pencarian sumber-sumber rujukan peneliti. Sumber data primer meliputi kitab-kitab fikih yang mengandung berbagai masalah ta’āruf dan pernikahan, diantaranya kitab “Bidāyah al-Mujtahid” yang ditulis oleh Abu al-Walīd Muḥammad Ibn Aḥmad Ibn Muḥammad Ibn Aḥmad Ibn Rusyd, kemudian kitab “al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuhu” yang ditulis oleh Prof. Dr. Wahbah al-Zuhailī, dan kitab “Fiqh al-Sunnah” yang ditulis oleh Sayyid Sabiq. Sumber data sekundernya meliputi referensi dari literatur berupa kitab-kitab fikih baik klasik maupun kontemporer, artikel, jurnal, pendapat-pendapat ulama, tokoh, maupun akademisi yang memiliki perhatian tentang judul dari penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi tinder ini pada dasarnya sangat bertentangan dengan pandangan fikih munākahāt dengan berbagai alasan: Pertama, aplikasi ini terdapat unsur gharar dan khidā’ karena dalam segi keaslian data dan keamanan tidak dijamin oleh pihak aplikasi. Kedua, aplikasi ini bisa chat langsung sehingga kedua belah pihak bisa berkomunikasi secara langsung, yang mana laki-laki bukan mahram dapat melakukan interaksi yang akan menimbulkan syahwat meskipun dilakukan melalui chat aplikasi. Ketiga, meskipun ta’āruf ini dilakukan secara online melalui aplikasi namun naẓar (bertemu secara langsung) dilakukan secara offline dan dikhawatirkan ada unsur khalwat yang dilarang agama karena pihak aplikasi tidak menyediakan mediator terlatih yang dapat menjadi perantara bagi kedua pasangan ta’āruf.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 17 Jun 2025 04:04
Last Modified: 17 Jun 2025 04:04
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/179

Actions (login required)

View Item
View Item