Pemanfaatan Limbah Cair dalam Bersuci yang Telah Diproses Melalui Treatment atau Teknologi dalam Tinjauan Mazhab Syāfi’ī dan Mazhab Hanbali

Mahabuddin, Muammar (2022) Pemanfaatan Limbah Cair dalam Bersuci yang Telah Diproses Melalui Treatment atau Teknologi dalam Tinjauan Mazhab Syāfi’ī dan Mazhab Hanbali. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Muammar Mahabuddin.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pendapat antara mazhab Syāfi’i dan mazhab Hanbali tentang pemanfaatan limbah cair daur ulang dalam bersuci. Permasalahan yang penulis angkat dalam masalah ini yaitu; pertama, bagaimana pemanfaatan limbah cair dalam masyarakat. Kedua, bagaimana proses penggunaan limbah cair untuk kepentingan dalam beribadah (bersuci). Ketiga, bagaimana hukum pemanfaatan limbar cair dalam bersuci setelah melalui treatment atau teknologi dalam perspektif Mazhab Syāfi’ī dan Mazhab Hanbali.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Library research adalah penelitian kepustakaan dimana peneliti berhadapan dengan berbagai macam literatur sesuai dengan tujuan dan masalah yang sedang dipertanyakan. Dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, pemanfaatan limbah cair, seperti limbah cair industri tahu yang dapat dijadikan sebagai pupuk cair, air limbah industri pertambangan yang mengandung aluminium dan mineral dapat dimanfaatkan sebagai baham material bamgunan, limbah cair domestik seperti air limbah wudu banyak dimanfaatkan untuk air reklamasi. Kedua, secara umum pengolahan limbah cair ditinjau dari jenis prosesnya dapat dikelompokkan : proses pengolahan secara fisika, proses kimia, dan proses biologis. Ketiga, dalam hal ini mazhab Syāfi’i dan mazhab Hanbali memiliki persamaan pendapat yaitu bolehnya menggunakan limbah cair daur ulang dalam bersuci yang telah diolah menggunakan teknologi modern, karena pada hakikatnya hasil akhir dari pemurnian air menunjukkan tidak adanya salah satu dari tiga indikator najis hukumnya kembali kepada hukum asal air yaitu suci dan menyucikan. Selama tidak ada najisnya maka air itu mengikut hukum dasarnya yaitu suci dan tidak najis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.11 Bersuci/Thaharah
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.8 Fikih dari Berbagai Paham, Mazhab > 2X4.83 Mazhab Syafi'i
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.8 Fikih dari Berbagai Paham, Mazhab > 2X4.84 Mazhab Hambali
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 18 Jun 2025 00:36
Last Modified: 18 Jun 2025 00:36
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/185

Actions (login required)

View Item
View Item