Studi Analisis Metode Istinbat Hukum Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Tentang Tata Cara Bersuci dan Salat Bagi Tenaga Kerja Kesehatan (Nakes) Yang Menggunakan Alat Pelindung Diri

Ardiansyah, Irwan (2022) Studi Analisis Metode Istinbat Hukum Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Tentang Tata Cara Bersuci dan Salat Bagi Tenaga Kerja Kesehatan (Nakes) Yang Menggunakan Alat Pelindung Diri. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Irwan Ardiansyah.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui metode istinbat DSA-WI tentang tata cara bersuci dan salat bagi tenaga kerja kesehatan (nakes) yang menggunakan alat pelindung diri. Dalam penelitian ini ada 3 rumusan masalah yaitu : pertama, bagaimana konsep metode istinbat hukum Wahdah Islamiyah secara umum, kedua, bagaimana tata cara salat dan bersuci nakes yang menggunakan APD, ketiga, bagaimana metode istinbat Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tentang tata cara bersuci dan salat bagi tenaga kerja kesehatan (nakes) yang menggunakan alat perlindungan diri.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian pustaka (library search), serta menggunakan pendekatan normatif dan konseptual yang didukung dengan penelitian pustaka. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data, kemudian teknik pengolahan dan analisis data terdapat tiga tahapan :pengolahan data, analisis data dan penarikan kesimpulan.
Hasil ditemukan adalah sebagai berikut: pertama, Dewan Syariah Wahdah Islamiyah menetapkan keputusannya dengan mengikuti metode istinbat menetapkan hukum berdasarkan atas Al-Qur’an, hadis Rasulullah saw., ijmak ulama dan qiyās. Pemahaman terhadap sumber-sumber hukum ini berdasarkan atas pendapat-pendapat ulama salaf, yaitu para sahabat Rasulullah saw., kaum tabiin dan kaum tabi’ tabiin. Kedua, tenaga kesehatan muslim yang bertugas merawat pasien COVID-19 dengan memakai APD tetap wajib melaksanakan bersuci dan salat fardu dengan berbagai kondisinya sesuai dengan kemampuannya, jika mendapatkan kesulitan maka boleh baginya untuk bertayamum, menjamak salat, dan salat tanpa bersuci. Ketiga, Dewan Syariah Wahdah Islamiyah menetapkan tata cara bersuci dan salat bagi nakes yang menggunakan APD dengan metode istinbat hukum berdasarkan atas Al-Qur’an, hadis Rasulullah saw dan qiyās. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Bahwa penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya berkaitan dengan metode istinbat hukum Dewan Syariah Wahdah Islamiyah dalam menentukan suatu hukum 2) Peneliti ini hanya terbatas pada metode istinbat hukum Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, semoga peneliti berikutnya dapat mengembangkan dalam bidang-bidang yang lain.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.11 Bersuci/Thaharah
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat
200 Agama > 2XX Islam > 2X6 Sosial dan Budaya Islam > 2X6.6 Organisasi Islam
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 19 Jun 2025 02:03
Last Modified: 19 Jun 2025 02:03
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/205

Actions (login required)

View Item
View Item