Utang Negara dalam Perspektif Al-Siyāsah al-Syar’iyyah

Abdullah, Nur Abdi (2021) Utang Negara dalam Perspektif Al-Siyāsah al-Syar’iyyah. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Nur Abdi Abdullah.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Utang Negara Dalam Perspektif al-Siyāsah al-Syar’iyyah. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian iniyaitu; Pertama, Bagaimana Konsep Utang Negara. Kedua, Bagaimana al-Siyāsah al-Syar’iyyah memandang utang negara.
Untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif (library research) kualitatif yaitu suatu jenis penelitian yang mengambil sumber data dari sumber buku-buku perpustakaan.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut: Pertama,Utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah negara, perusahaan atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Meningkatnya beban hutang luar negeri ini disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks, namun secara garis besar berasal dari faktor internal seperti Tingkat konsumsi yang berlebihan, Pengelolaan ekonomi yang buruk, dan eksternalmenguatnya dollar terhadap beberapa mata uang negara berkembang, memburuknya perekonomian negara-negara organisasi kerjasama dan pembangunan ekonomi sehingga melakukan berbagai proteksi untuk melindungi dari ekspansi ekspor negara-negara berkembang, Kedua,Jika diperhatikan lebih mendalam ada beberapa hal yang menjadikan utang Luar negeri menjadi bathil. Pertama utang luar negeri tidak dapat dilepaskan dari bunga (riba) Padahal Islam dengan tegas telah mengharamkan riba, terdapat unsur Riba Qaradlyaitu adanya pinjam meminjam uang dari seseorang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan (keuntungan) yang harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Secara umum terdapat dua pandangan tentang tentang hutang luar negeri sebagai altematif penutup defisit anggaran negara. Pandangan pertama menganggap bahwa external financing merupakan hal yang diperbolehkan dalam Islam, meskipun bentuk dan mekanismenya memerlukan modifikasi. Pandangan yang kedua mengganggap bahwa negara Islam tidak selayaknya mencari hutang luar negeri sebagai penutup saving gapny. Adapun Imam Ibnu Taimiyah memandang bahwa utang piutang adalah jenis perbuatan yang harus dilandasi dengan sukarela, karena perbuatan tersebut adalah saling memberi manfaat antar sesama manusia akan tetapi dengan syarat mengembalikan sebagaimana yang telah diterima. Muhammad Sharif Chaudry dalam pandangan beliau tentang utang merujuk kepada Alquran dan Hadis dan tidak menoleh sedikitpun ke Barat

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 25 Jun 2025 01:33
Last Modified: 25 Jun 2025 01:33
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/268

Actions (login required)

View Item
View Item