Konsep Negara Ideal Menurut Imam al-Māwardī ( Studi Analisis Kitab al-Aḥkām al-Sulṭāniyah Bab Aqdu al-Imāmah)

Wardana, Awi Jaya (2021) Konsep Negara Ideal Menurut Imam al-Māwardī ( Studi Analisis Kitab al-Aḥkām al-Sulṭāniyah Bab Aqdu al-Imāmah). Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Awi Jaya Wardana.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan juga memahami konsep negara yang ideal menurut pandangan Imam al-Māwardī di dalam kitabnya. Permasalahan yang peneliti coba angkat dalam penelitian ini yaitu; Pertama, Bagaimanakah pandangan Al-Quran dan Hadis tentang Negara. Kedua, Bagaimanakah konsep Negara yang ideal menurut Imam al- Māwardī dalam kitab al-Aḥkām al-Sulṭāniyah.
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian library research. (penelitian kepustakaan ) yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari buku atau literatur–literatur dari penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari penelusuran atau tulisan-tulisan lain baik yang bersumber dari artikel ilmiah, sumber data primer dan sumber data sekunder, serta literatur lainnya yang berkaitan dengan konsep negara ideal.
Kesimpulan dari penelitian ini; Pertama negara adalah wadah menegakkan hukum syari'at Islam sebagai pengamalan ajaran agama. Keidealan suatu daerah bersifat ḍaruriyyah karena menyangkut keberlangsungan hidup Ḥifẓu al-Nafs yang takkan terwujud tanpa dipimpin oleh pemimpin dan pemerintahan yang teratur. Konsep imāmah secara umum ada dalam Al-Quran dan hadis tujuannya adalah nilai dari maqāsidu al-Syarī’ah yaitu menjaga agama, jiwa, keturunan, harta benda dan juga akal. Negara dan juga kepemimpinan dalam Al-Quran adalah teladan mendirikan negara dan pemerintahan. Pemberian jabatan Imāmah (kepemimpinan) kepada yang mampu secara fisik dan mental menjalankan tugas adalah wajib berdasar pada ijmā’ pengangkatan imam berdasar al-Syara’ (syariat) karena segala sesuatu wajib diserahkan kepada pihak yang punya kapabilitas dan wajib untuk meletakkan ketaatan kepadanya. Kedua; Konsep negara ideal menurut Imam al-Māwardī imāmah wajib berdasarkan (Syara’), bukan akal (al- Aqlu) dan status wajibnya Imāmah adalah farḍu kifāyah mereka dipilih dengan prosedur dan dianggap sah oleh ahlu al-‘aqdi wa al-ḥal dan juga penunjukan oleh imam sebelumnya. Orang yang memilih imam punya syarat-syarat khusus sebagaimana imam juga dipilih berdasar syarat khusus.Proses pemilihan imam dihadiri seluruh atau sebagian anggota ahlu al-aqdi wa al-ḥal dengan memilih kriteria paling ideal dengan catatan yang terpilih ridha karena dasar akad kepemimpinan ialah kerelaan. Jika dua calon punya kriteria dan kapasitas yang sama, maka yang dipilih yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Ketika pemimpin telah terpilih lalu ada yang lebih baik maka baiat tetap harus diberikan kepada orang yang lebih pantas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
200 Agama > 2XX Islam > 2X6 Sosial dan Budaya Islam > 2X6.2 Politik Islam > 2X6.21 Negara Islam, Darul Islam, Khalifah Islamiyah
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 27 Jun 2025 03:08
Last Modified: 27 Jun 2025 03:08
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/295

Actions (login required)

View Item
View Item