Studi Kritis Terhadap Kewarisan Cucu Sebagai Ahli Waris Pengganti dalam Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam

Abdussalam, Abdussalam (2021) Studi Kritis Terhadap Kewarisan Cucu Sebagai Ahli Waris Pengganti dalam Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
ABDUSSALAM.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan konsep ahli waris pengganti dalam pasal 185 Kompilasi Hukum Islam. Permasalahan yang penyusun angkat dalam penelitian ini yaitu; Pertama, tinjauan fikih dan khi tentang kewarisan cucu sebagai ahli waris pengganti. Kedua, perbandingan konsep ahli waris pengganti menurut fikih dan KHI. Ketiga, metode istinbāt yang digunakan para perumus KHI dalam merumuskan pasal 185 tentang kewarisan cucu sebagai ahli waris pengganti.
Untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, penyusun menggunakan jenis penelitian pustaka (library research), yang terfokus pada studi naskah dan teks, dengan menggunakan metode pendekatan normatif dan konseptual. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, kategorisasi, analisis dan kesimpulan.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut; Pertama, kewarisan cucu sebagai ahli waris pengganti menurut fikih, hanya mengakomodir cucu dari anak laki-laki sebagai ahli waris pengganti, bagiannya adalah ‘aṣabah jika ada anak lain baik laki-laki maupun perempuan menjadi maḥjūb ḥirmān (tidak ada bagian warisan) dengan sebab adanya anak laki-laki. Kedua, dalam Kompilasi Hukum Islam yang termasuk ahli waris pengganti adalah dalam garis keturunan saja dan tidak berlaku untuk garis perkawinan, seperti pada setiap kasus ditetapkannya ahli waris pengganti dikhususkan untuk cucu serta bagian yang diterima ahli waris pengganti tidak boleh melebihi atau boleh sama dari bagian ahli waris sederajatnya. Ketiga, hasil ijtihad Hazairin tentang ahli waris pengganti diadopsi ke dalam KHI berdasarkan surah al-Nisā ayat 33. Dengan menjelaskan bahwa mawālī itu adalah ahli waris pengganti yang memiliki jatah waris dari bagian ahli waris di atasnya yang sudah wafat terlebih dahulu namun penjelasan beliau dibantah oleh para ulama ahli tafsir yang berpendapat bahwa potongan ayat pertama telah dinasakh oleh potongan ayat kedua. Dan beberapa kesalahan pasal ahli waris pengganti diantaranya adalah melanggar syarat dan rukun waris serta dapat dinamakan pasal yang bermasalah.
Implikasi penelitian ini yaitu, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat kelemahan yang sangat jelas dalam salah satu pasalnya, yaitu pasal 185 yang membahas tentang ahli waris pengganti oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka pembaharuan hukum Islam, diharapkan pula mendorong penelitian lanjutan khususnya mengenai kewarisan ahli waris pengganti, dan tidak menutup kemungkinan pada upaya perubahan hukum secara formil melalui revisi pasal-pasal khi bahkan sampai pada upaya menaikkan status khi menjadi undang-undang dalam sistem hukum nasional.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.4 Hukum Waris Islam, Faraid
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 30 Jun 2025 02:48
Last Modified: 30 Jun 2025 02:48
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/302

Actions (login required)

View Item
View Item