Tata Cara Salat bagi Orang Sakit (Studi Komparasi Mazhab Syafi’i dan Hambali)

Hidayat, Syarif (2020) Tata Cara Salat bagi Orang Sakit (Studi Komparasi Mazhab Syafi’i dan Hambali). Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Syarif Hidayat.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagamana tata cara salat orang sakit menurut Mazahab Syafi‟I dan Hambali. Permasalah yang penulis anggakat dalam penelitian ini yaitu: pertama: Bagaimana tata cara salat bagi orang sakit yang tidak mampu berdiri manurut mazhab syafi‟I dan Hambali. Kedua; apa perbedeaan dan perasamaan tata cara salat obagi orang sakit menurut mazhab syafi‟I dan Hamabli.
Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan di atsa, penulis menggunakan jenis penelitian library reseach (penelitian kepustakaan) dengan mengunakan pendekatan kualitatif dan yuridis nirmatif. Penulis memperoleh data dari buku-buku, dokumen-dokumet, dan data-data dari internet yang dapat dipercaya.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah tedapat pesamaan antara dua mazhab syafi’I dan hambali, ulama besapakat bahwa secara umum tata cara salat yang sakit yaitu: 1). Kewajiban bagi orang yang sakit dengan bediri apabila mampu dan tidak khawatir sakitnya bertambah parah, karena berdiri dalam salat wajib 2). Orang sakit yang mampu berdiri namun tidak mampu rukuk atau sujud, ia tetap berdiri. Ia harus salat dengan berdiri dan melakukan rukuk dengan menundukkan badanya. Bila ia tidak mampu membungkukkan punggungnya sama sekali, maka cukup dengan menundukkan badan untuk sujud dalam keadaan duduk dengan mendekatkan wajahnya ke tanah sebisa mungkin 3). Orang sakit yang tidak mampu berdiri, maka ia melakukan salatnya dengan duduk, bahwa orang yang sakit tidak mampu salat berdiri maka dibolehkan salat dengan duduk 4).posisi duduk salat orang yang tidak mampu berdiri dengan Sunnah salat lainnya adalah meletakkan kedua tangan diatas kedua paha dan ujung jemari berada di atas lutut menghadap ke kiblat. meletakan kedua tangan di atas kedua paha 4). Orang sakit tidak mempu melakukan salat duduk, cara melakukannya adalah dengan berbaring, boleh dengan miring ke kanan atau kekiri, dengan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat bukan sunnah. Dan orang tidak sama seklai bisa menggerakan seluruh badannya Sehinggah apabila rukuk maka ia memejamkan matanya sedit kemudian mengucapkan (دَذٓ ىَِ هللا عَع ) lalu membuka matanya. Apabila sujud maka memejamkan matanya lebih dalam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.8 Fikih Perbandingan Mazhab dan Pendapat Ulama > 2X4.83 Mazhab Syafi'i
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.8 Fikih Perbandingan Mazhab dan Pendapat Ulama > 2X4.84 Mazhab Hambali
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 01 Jul 2025 03:37
Last Modified: 01 Jul 2025 03:37
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/313

Actions (login required)

View Item
View Item