Penggunaan Ventolin Bagi Penderita Asma Saat Puasa dalam Perspektif Hukum Islam

Ikram, Muhammad Furqanul (2020) Penggunaan Ventolin Bagi Penderita Asma Saat Puasa dalam Perspektif Hukum Islam. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
Muhammad Furqanul Ikram.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami penggunaan ventolin bagi penderita asma saat puasa dalam perspektif hukum Islam. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu; Pertama, bagaimana penggunaan ventolin dalam dunia kesehatan. Kedua, bagaimana mekanisme kerja ventolin dalam tubuh. Ketiga, bagaimana penggunaan ventolin bagi penderita asma ketika sedang melakukan ibadah puasa dalam perspektif hukum Islam.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, penulis menggunakan jenis penelitian library research (penelitian pustaka) dengan menggunakan pendekatan syar’ī, selanjutnya metode pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber referensi pustaka murni, yaitu mengumpulkan data hanya dari al-Qur’an, hadis, buku-buku, jurnal-jurnal, serta literatur lainnya yang mendukung penelitian ini.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut; Pertama, ventolin adalah merek dagang dari zat Salbutamol Sulfat. Zat ini termasuk dalam golongan obat Short-acting β2 agonis, yang memiliki manfaat yang besar dan reaksi kerja yang cepat, serta merupakan bronkodilator yang paling efektif dengan efek samping yang minimal pada terapi asma. Salbutamol biasa digunakan dalam dunia kesehatan untuk pengobatan terhadap gangguan pernapasan seperti asma dan gangguan pernapasan yang lain, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Kedua, Ventolin memiliki mekanisme kerja yang sama seperti obat β2 agonis lain, yaitu dengan merelaksasi jalan napas, meningkatkan pembersihan mukosilier, menurunkan permiabilitas vaskuler, dan memodulasi penglepasan mediator dari sel mast dan eosinofil. Ketiga, Obat ventolin yang digunakan oleh penderita penyakit asma tidaklah membatalkan puasa. Sebab pada hakikatnya, tidak terjadi proses makan atau minum atau yang semakna dengannya. Selain itu, penggunaan ventolin inhaler digunakan karena adanya rukhsah. Ketika penderita asma yang sedang berpuasa mengalami gejala-gejala penyakit asma, maka bagi penderita asma diberikan keringanan untuk menggunakan ventolin inhaler dengan tujuan untuk meredakan gejala-gejala tersebut. Penggunaan ventolin ini didasarkan pada kaidah pokok uṣul fikih yang pertama, "الأمور بمقاصدها" yang artinya “segala sesuatu bergantung pada tujuannya”.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam
200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.13 Puasa
Depositing User: Kurniawan M
Date Deposited: 08 Jul 2025 01:24
Last Modified: 08 Jul 2025 01:24
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/330

Actions (login required)

View Item
View Item