Maulana, Emiel (2020) Menutup Rahim Untuk Mencegah Kehamilan dalam Perspektif Hukum Islam. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Emiel Maulana.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui konsep menutup rahim dalam dunia kesehatan; dan mengetahui pandangan hukum Islam terhadap menutup rahim dengan tujuan mencegah kehamilan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif pustaka dengan tehnik analisis konten.
Hasil dari penelitian ini, Pertama; Tubektomi berasal dari tuba dan ektomi, tuba adalah saluran telur wanita, sedangkan ektomi adalah membuang / mengangkat. Adapun Tubektomi atau Tubal Ligation dengan memotong kedua saluran sel telur (tuba palupi) dan menutup kedua-0duanya sehingga sel telur tidak dapat dapat keluar dan sel sperma tidak dapat pula masuk bertemu sel telur, sehingga tidak terjadi kehamilan. Kedua; Disepakati oleh para ulama bahwa cara kontrasepsi yang dapat dibenarkan oleh hukum Islam adalah yang analogi dengan ‘Azl. Sedangkan Tubektomi tidak analogi dengan ‘Azl, karena tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga menyebabkan kemandulan tetap. Alat kontrasepsi dengan menggunakan metode Tubektomi/menutup rahim yang dibenarkan menurut hukum Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’u al ḥaml), bwrsifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya, tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu, bahan pembuatannya yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudharat) bagi kesehatan.
Implikasi penelitian ini, Pertama: Sebaiknya yang hendak melakukan Tubektomi/menutup rahim, harus mengerti dan memahami tentang prosedur pelaksanaanya, Kedua: hendaknya pemerintah dan para ulama sering mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang KB yang kaitannya dengan Tubektomi/menutup rahim, Ketiga: diharapkan agar hukum KB tepatnya pada kontrasepsi penggunaan Tubektomi/menutup rahim lebih jelas lagi, karena banyak masyarakat yang bingung akan apakah penggunaan Tubektomi/menutup rahim itu diperbolehkan oleh hukum Islam atau tidak, keempat Sebelum melakukan tindakan Tubektomi/menutup rahim, diharapkan perlu mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya dengan matang, dan persetujuan oleh suami isteri dan keluarga agar tidak mengalami penyesalan pada akhirnya. Tubektomi/menutup rahim dilakukan dalam keadaan darurat karena alasan medis semata-mata.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam |
Depositing User: | Kurniawan M |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 05:14 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 05:14 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/361 |