BERZIKIR PADA SAAT KHATIB JUMAT SEDANG BERKHUTBAH BAGI PENDERITA TUNARUNGU PERSPEKTIF FIKIH IBADAH

Nur, Syakilah (2024) BERZIKIR PADA SAAT KHATIB JUMAT SEDANG BERKHUTBAH BAGI PENDERITA TUNARUNGU PERSPEKTIF FIKIH IBADAH. Diploma thesis, IAI STIBA MAKASSAR.

[thumbnail of Nur Syakilah.pdf] Text
Nur Syakilah.pdf

Download (2MB)

Abstract

Perintah diam saat khutbah Jumat merupakan hal yang sangat penting. Diam diperintahkan agar jemaah bisa mengambil hikmah dari khutbah yang disampaikan. Adapun bagi penderita tunarungu sudah ada beberapa masjid yang menyediakan juru penerjemah bahasa isyarat. Namun tidak semua masjid memiliki juru penerjemah bahasa isyarat, sehingga jemaah penderita tunarungu kesulitan dalam memahami khutbah Jumat yang disampaikan. Tunarungu hanya memiliki pilihan antara diam atau menyibukkan diri dengan berzikir kepada Allah Swt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perintah diam saat khutbah Jumat dan hukum berzikir pada saat khatib Jumat sedang berkhutbah bagi penderita tunarungu. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana perintah diam saat khutbah Jumat; kedua, bagaimana hukum berzikir pada saat khutbah Jumat bagi penderita tunarungu.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan normatif dan pendekatan konseptual. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis dan literatur yang berkaitan dengan penelitian.
Hasil penelitian yang ditemukan sebagai berikut: pertama, perintah diam saat khutbah Jumat adalah wajib dan boleh berbicara jika ada keperluan mendesak. Kedua, jemaah tunarungu dengan kategori tuli diperbolehkan berzikir dengan syarat suaranya tidak mengganggu jemaah yang lain. Namun, jemaah tunarungu juga bisa memilih tetap diam walaupun tidak dapat mendengar khutbah. Adapun bagi jemaah tunarungu dengan kategori kurang dengar maka diwajibkan baginya untuk diam dan tidak boleh berzikir, karena jemaah tersebut masih bisa mendengar khutbah meskipun tidak terlalu jelas. Implikasi dari penelitian ini, diharapkan pihak berwenang mengambil peran dalam menyiapkan penerjemah bahasa isyarat pada saat khutbah bagi jemaah penderita tunarungu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah
Depositing User: Riska Riska Wulandari Wulandari
Date Deposited: 26 Aug 2025 05:11
Last Modified: 26 Aug 2025 05:11
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/441

Actions (login required)

View Item
View Item