MIFTAHUL, KHAIRA (2024) KEABSAHAN SALAT MENGGUNAKAN SMART SAJADAH BAGI MUALAF. Diploma thesis, IAI STIBA MAKASSAR.
![[thumbnail of Miftahul Khaira.pdf]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Miftahul Khaira.pdf
Download (2MB)
Abstract
Perpindahan agama adalah fenomena yang kerap terjadi baik di Indonesia maupun di negara lain. Hal ini menarik perhatian publik karena dianggap sebagai peristiwa besar dan sakral dalam kehidupan manusia. Seorang mualaf yang baru memeluk agama Islam masih sangat membutuhkan bimbingan secara intensif, selain itu seorang mualaf juga sering kali belajar secara individu salah satunya melalui teknologi smart sajadah. Smart sajadah adalah sajadah pintar yang digunakan untuk mempelajari gerakan dan bacaan salat yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami keabsahan salat seorang mualaf menggunakan smart sajadah. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana tinjauan umum ibadah salat dan mualaf; kedua, bagaimana tinjauan umum teknologi dan smart sajadah; ketiga, bagaimana keabsahan salat menggunakan smart sajadah bagi mualaf.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif (non-statistik), yang terfokus pada studi naskah dan teks, dengan menggunakan metode pendekatan normatif, pendekatan konseptual dan pendekatan sosiologis.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut: pertama, salat merupakan rukun Islam yang disyariatkan oleh Allah Swt. dan merupakan kewajiban setiap muslim yang memiliki dasar hukum yang kuat yaitu Al-Qur’an dan hadis. Mualaf adalah seorang muslim yang baru masuk Islam yang pengetahunnya masih terbilang sangat terbatas terhadap ajaran agama Islam dan keimanan yang belum begitu kuat. Kedua, teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan barang, jasa atau konsep aplikasi praktis dari ilmu pengetahuan ilmiah manusia. Smart sajadah adalah sajadah pintar yang dilengkapi dengan bacaan-bacaan salat dalam bentuk audio mulai dari bacaan niat salat 5 waktu hingga salam yang memiliki sensor pada bagian tubuh yang disesuaikan dengan gerakan salat. Ketiga, salat seorang mualaf yang belum menghafal gerakan dan bacaan salat menggunakan smart sajadah dianggap sah selama ia memperhatikan syarat-syarat dan rukun-rukun salat. Namun jika bacaan dan gerakan salat sudah lancar maka tidak boleh lagi menggunakan smart sajadah untuk melaksanakan salat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.12 Shalat |
Depositing User: | Riska Riska Wulandari Wulandari |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 06:13 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 06:13 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/448 |