KEDUDUKAN PENDERITA ASPERGER SYNDROME SEBAGAI AHLIYAH AL TAṢARRUF DALAM PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH

CITRA, NAFISAH AMAM (2024) KEDUDUKAN PENDERITA ASPERGER SYNDROME SEBAGAI AHLIYAH AL TAṢARRUF DALAM PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH. Diploma thesis, IAI STIBA MAKASSAR.

[thumbnail of Citra Nafisah Amam.pdf] Text
Citra Nafisah Amam.pdf

Download (1MB)

Abstract

Allah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Allah juga menciptakan manusia dengan berbagai kondisi, termasuk gangguan perkembangan neurologis seperti Autism Spectrum Disorder (ASD). Salah satu bentuknya adalah Asperger Syndrome (AS) yang memiliki IQ yang normal. Namun, mereka sering menghadapi kesulitan dalam interaksi sosial dan pemahaman norma sosial, termasuk dalam transaksi ekonomi dan muamalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan AS sebagai ahliyah al-taṣarruf dalam bermuamalah. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana bentuk AS dalam dunia medis; kedua, bagaimana bentuk ahliyah al-taṣarruf dalam fikih muamalah; dan ketiga, bagaimana kedudukan AS sebagai ahliyah al-taṣarruf dalam perspektif fikih muamalah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif dan sosiologis. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang mengandalkan pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis seperti buku dan karya tulis ilmiah lainnya.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut: Pertama, AS adalah gangguan perkembangan neurologis dalam ASD. Penyebabnya melibatkan faktor genetik, neurologis, dan lingkungan, dengan gejala utama meliputi kesulitan dalam interaksi sosial serta perilaku repetitif dan terbatas, namun memiliki IQ normal. Kedua, ahliyah al-taṣarruf adalah konsep yang mencakup kecakapan seseorang untuk memindahkan atau memberikan hak atas barang miliknya kepada orang lain dengan empat syarat utama, yaitu merdeka, balig, berakal, dan memiliki al-rusyd. Ketiga, individu dengan AS umumnya memenuhi kriteria merdeka dan usia balig. Namun, tidak sepenuhnya memenuhi kriteria akal sehat dan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan (al-rusyd). Maka, diperlukan evaluasi individual untuk menentukan kemampuan hukum mereka dalam bermuamalah. Jika dinyatakan tidak memenuhi kriteria ahliyah al-taṣarruf, dibutuhkan pendampingan dalam transaksi keuangan. Hasil penelitian ini penting bagi akademisi, praktisi hukum, dan keluarga untuk memahami kebutuhan evaluasi individual dan peran wali dalam mendukung AS dalam transaksi keuangan, serta mendorong penerimaan dan aksesibilitas yang lebih baik dalam masyarakat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.2 Muamalah
Depositing User: Riska Riska Wulandari Wulandari
Date Deposited: 26 Aug 2025 11:02
Last Modified: 26 Aug 2025 11:02
URI: http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/453

Actions (login required)

View Item
View Item