Pratama, Sandi Wirayudha (2024) Histerektomi Bagi Penderita Kanker Rahim dalam Perspektif Maqosid Syariah. Diploma thesis, Institut Agama Islam STIBA Makassar.
![[thumbnail of Skripsi]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Sandy Wirayudha Pratama.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini mengkaji tindakan histerektomi bagi penderita kanker rahim dari perspektif Maqa>s}id al-Syari>’ah. Histerektomi sebagai prosedur pengangkatan rahim menimbulkan kebingungan bagi umat muslim, terutama berkaitan dengan fungsi organ reproduksi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian histerektomi dengan prinsip-prinsip Maqa>s}id al-Syari>’ah dan memberikan gambaran umum terkait hukumnya dalam Islam bagi pasien dan praktisi medis. Permasalahan yang akan peneliti angkat pada penelitian ini adalah pertama: bagaimana prosedur pelaksanaan histerektomi. Kedua: bagaimana pandangan Islam terhadap tindakan histerektomi bagi penderita kanker rahim dalam perspektif Maqa>s}id al-Syari>’ah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode kajian pustaka (library research), dengan menggunakan metode pendekatan normatif dan pendekatan konseptual. Studi ini menelusuri sumber-sumber hukum Islam dan literatur medis kontemporer analisis yang digunakan adalah Maqa>s}id al-Syari>’ah dengan berfokus pada perlindungan jiwa (H{ifz{ al-Nafs) dibandingkan dengan perlindungan keturunan (H{ifz{ al-Nasl).
Hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut, pertama: tahapan pelaksanaan histerektomi dimulai dari pra operasi yang terdiri dari pemeriksaan fisik, ginekologis, laboratorium, dan pemeriksaan lain. Kemudian pasca operasi terdiri dari pemeriksaan fisik untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan setelahnya. Kedua: berdasarkan analisis hukum dan pandangan Islam terhadap tindakan histerektomi bagi penderita kanker rahim menunjukan bahwasanya histerektomi merupakan metode pengobatan kanker rahim yang dibolehkan syariat dalam perspektif Maqa>s}id al-Syari>’ah. Dalam pandangan Maqa>s}id al-Syari>’ah perlindungan jiwa (H{ifz} al-Nafs) jauh lebih utama dan didahulukan dibandingkan perlindungan keturunan (H{ifz{ al-Nas}l) karena perlindungan jiwa jauh lebih tinggi tingkatannya dalam Maqa>s}id al-Syari>’ah. Namun, keputusan untuk melakukan histerektomi perlu mempertimbangkan kondisi pasien, konsultasi dengan dokter spesialis, dan menjunjung tinggi prinsip keseimbangan dalam Islam. Kesimpulannya, histerektomi bagi penderita kanker rahim dibolehkan dengan syarat dan kesepakatan bersama dan tidak menimbulkan dampak yang serius bagi penderita. Implikasi dari penelitian ini menyediakan kerangka etis untuk pengambilan keputusan medis dengan mempertimbangkan aspek agama, memberikan arahan bagi pasien dan praktisi medis dalam menentukan tindakan terkait prosedur histerektomi.
Kata kunci: Histerektomi, Kanker Rahim, Maqa>s}id al-Syari>’ah, H{ifz} al-Nafs, H{ifz{ al-Nas}l.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam |
Depositing User: | Kurniawan M |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 05:53 |
Last Modified: | 02 Jun 2025 05:53 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/52 |