SABILA, ADZKIA and Muhammad, Saddam Nurdin and Muhammad, Saddam Nurdin and Muhammad, Saddam Nurdin (2023) ḤIYAL AL-SYAR’IYYAH PERSPEKTIF MAZHAB ḤANAFIYYAH DAN PENERAPANNYA DALAM AKAD MUAMALAH MĀLIYYAH. Diploma thesis, IAI STIBA MAKASSAR.
![[thumbnail of Sabila Adzkia.pdf]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Sabila Adzkia.pdf
Download (1MB)
Abstract
Kemajuan peradaban dan teknologi memunculkan berbagai permasalahan baru yang memerlukan metode ijtiihad dalam menetapkan hukumnya. Salah satu metode ijtihad dalam penetapan hukum adalah konsep yang populer di kalangan mazhab Hanafi yang dikenal dengan metode ḥῑyal syar’iyyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pendapat mazhab Ḥanafiyyah terkait penerapan ḥῑyal syar’iyyah dalam akad muamalah māliyyah. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana konsep ḥῑyal syar’iyyah dalam pandangan mazhab Ḥanafiyyah; kedua, bagaimana penerapan ḥῑyal syar’iyyah dalam akad muamalah māliyyah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (non-statistik), yang terfokus pada studi naskah dan teks, dengan menggunakan metode pendekatan normatif dan pendekatan sosiologis.
Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut: pertama, al-ḥiyal al-syar’iyyah menurut perspektif mazhab Ḥanafiyyah adalah cara membebaskan diri dari perkara agama yang tidak melanggar syariat. Para ulama mazhab Hanafi menganggap hal ini sebagai makhārij atau jalan keluar dari suatu permasalahan dan perkara agama. Ḥῑlah terbagi menjadi dua, ḥῑlah yang diharamkan dan ḥῑlah yang dibolehkan (ḥῑlah syar’iyyah). Ḥῑlah bisa dibolehkan dan bisa diharamkan tergantung tujuan dilakukannya ḥῑlah tersebut. Jika tujuannya untuk menetapkan kebenaran, atau untuk mendapatkan kemudahan, maka ḥῑlah ini dibolehkan selama tidak menyelisihi maqāṣid syarī’ah. Adapun jika tujuannya untuk membatalkan hukum syariat, atau ḥῑlah yang dilakukan tidak sesuai dengan maqāṣid syarī’ah dan dapat mengantarkan kepada sesuatu yang haram, maka ḥῑlah tersebut dilarang. Kedua, metode ḥῑlah sering diterapkan dalam bidang muamalah, khususnya muamalah māliyyah. Metode ini dapat diterapkan pada beberapa akad yang menyangkut muamalah atau transaksi keuangan, seperti dalam akad jual-beli, sewa-menyewa, hutang-piutang, hibah, ataupun dalam akad IMBT. Metode ḥῑlah dapat diterapkan pada akad mumalah, baik muamalah klasik hingga muamalah kontemporer. Implikasi penelitian ini diharapkan menjadi referensi, literatur ataupun pertimbangan bagi dunia akademisi, serta menjadi bahan acuan positif dan informasi kepada pemerintah, pengusaha dan kalangan masyarakat pada umumya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.2 Muamalah |
Depositing User: | Riska Riska Wulandari Wulandari |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 13:07 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 13:07 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/471 |