RINI, NURAYNI and Muhammad, Saddam Nurdin and Muhammad, Saddam Nurdin and Muhammad, Saddam Nurdin (2023) IMPLIKASI QAUL QADĪM DAN QAUL JADĪD SEBAGAI METODE ISTINBAT HUKUM MAZHAB SYAFI’I. Diploma thesis, IAI STIBA MAKASSAR.
![[thumbnail of Rini Nurayni.pdf]](http://eprints.stiba.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Rini Nurayni.pdf
Download (1MB)
Abstract
Perubahan hukum Islam merupakan suatu perubahan yang tidak dapat dipungkiri karena adanya berbagai persoalan baru yang muncul di antara umat manusia. Imam Syafi’i adalah salah satu ulama yang melakukan ijtihad untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis terhadap dua pendapat Imam Syafi’i yaitu qaul qadīm dan qaul jadīd sebagai metode istinbat hukum beliau dan juga implikasinya. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini yaitu: pertama, bagaimana analisis qaul qadīm dan qaul jadīd sebagai metode istinbat hukum mazhab Syafi’i; dan kedua, bagaimana implikasi qaul qadīm dan qaul jadīd sebagai metode istinbat hukum mazhab Syafi’i.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan grounded theory dengan spesifikasi penelitian kualitatif deskriptif dengan menelaah kitab ulama mazhab Syafi’i kemudian menganalisis tentang qaul qadīm dan qaul jadīd sebagai metode istinbat hukum mazhab Syafi’i dan mencari implikasinya melalui pengkajian terhadap penelitian terdahulu.
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwasanya qaul qadīm yang bertolak belakang dengan qaul jadīd tidak boleh diamalkan dan tidak boleh berfatwa menggunakannya kecuali pada beberapa masalah di mana pendapat yang digunakan adalah qaul qadīm dengan syarat. Qaul qadīm boleh difatwakan dan boleh diamalkan pada dua keadaan, yaitu pertama, ketika qaul qadīm tidak disebutkan dan tidak ditentang dalam qaul jadīd. Kedua, ketika qaul qadīm didukung oleh hadis sahih. Qaul qadīm yang tidak memenuhi kedua syarat tersebut tidak boleh diamalkan dan juga tidak boleh difatwakan bahwa ia adalah mazhab Syafi’i. Qaul qadīm dan qaul jadīd menjadi sebab ulama mazhab Syafi’i harus melakukan kajian ulang untuk merajihkan pendapat-pendapat tersebut dengan berdasar pada ilmu usul dan kaidah-kaidah yang telah digagas oleh Imam Syafi’i. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi para peneliti lain dalam mengadakan penelitian-penelitian yang sebidang dengan pembahasan dalam penelitian ini dan juga melakukan pengembangan terhadap berbagai kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2XX Islam > 2X4 Fikih, Hukum Islam > 2X4.02 Usul Fikih |
Depositing User: | Riska Riska Wulandari Wulandari |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 13:18 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 13:18 |
URI: | http://eprints.stiba.ac.id/id/eprint/474 |